Senin, 13 November 2017

liturgi Natal Sekolah Minggu (KA-KR) khususnya remaja di tulis oleh seorang Pendeta di GBKP Pamah Kuala Simei Mei Delitua





LITURGI NATAL  REMAJA
GBKP KLASIS MEDAN DELITUA

TEMA            :  Hidup  Layak Dan Berkenan Di Hadapan Allah ( Bd.  Kolose 1 : 10)
SUB TEMA   :    Beriman yang teguh  kepada Kristus memampuken remaja – remaja GBKP   hidup sebagai anak-anak Tuhan yang berprestasi dan berpartisipasi dalam keluarga, Gereja, masyarakat dalam mensukseskan tahun politik sebagai waga negara Indonesia untuk kemuliaan Tuhan
I. PERSIAPAN
1.      Pra MC

2.      Opening Song  (song leader )

1.      Hari ini, hari harinya Tuhan, harinya Tuhan
Mari kita, mari kita bersukaria, bersukaria
Hari ini harinya Tuhan, Mari kita bersukaria
Hari ini, hari ini harinya Tuhan
2.      Bahasa Karo: Wari enda, wari enda, wari badia,wari badia
                        Ota kita, ota kita muji Dibata, muji Dibata
                        Wari enda wari badia, ota kita muji Dibata
                        Wari enda, wari enda wari badia
3.      Bahasa Toba: Sadari on.. sadari on.. ari ni Tuhan.. ari ni Tuhan..
                          Beta hita.. beta hita.. marlas roha be.. marlas roha be..
                          Sadari on.. ari ni Tuhan.. beta hita, marlas roha be..
                          Sadari on.. sadari on.. ari ni Tuhan.
bahasa Inggris:    This is the day..This is the day.. That the Lord has made.. That the Lord has made..
                                  Let us rejoice.. Let us rejoice.. And be glad in it.. And be glad in it..
                                  This is the day that the Lord has made.. Let us rejoice and be glad in it..
                                  This is the day.. This is the day.. That the Lord has made.

3. Panggilan Beribadah
Syalom kepada kita semua. Selamat datang dan selamat beribadah kepada Bapak/Ibu/Saudara yang hadir dalam Ibadah perayaan Natal Remaja GBKP Runggun …… kiranya melalui ibadah perayaan natal ini iman dan pengharapan kita dikuatkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus, Raja Gereja. Adalah sukacita kita dapat berkumpul disini ditempat ini untuk memuji dan memulikan Tuhan. Pada hari ini ita semua berkumpul di tempat ini merayakan natal dengan Tema Hidup  Layak Dan Berkenan Di Hadapan Allah ( Bd.  Kolose 1 : 10)” dengan sub tema “Beriman yang teguh  kepada Kristus memampuken remaja – remaja GBKP   hidup sebagai anak-anak Tuhan yang berprestasi dan berpartisipasi dalam keluarga, Gereja, masyarakat dalam mensukseskan tahun politik sebagai waga negara Indonesia untuk kemuliaan Tuhan”

4. Saat Teduh
Sebelum Memulai Ibadah Perayaan Natal Remaja  ini marilah kita saat teduh sejenak, kita siapkan hati dan pikiran kita untuk mengikuti  dan menghayati ibadah Natal ini sebagai sebagai pujian dan ucapan syukur kita atas karunia Tuhan bagi kita ,…  saat teduh dimulai…….. ( music/Holy Night) …………….  Amin.

5. Doa  Memasuki ibadah Natal

6.  Lagu Pujian  “Joy To The World”  (jemaat Berdiri, Prosesi memasuki ruangan)

Gembiralah dan bersyukur dan terimalah dihatimu mari kita menyanyikan lagu pujian “Joy To The World”   

Joy to the world, the Lord is come!
Let earth receive its King;
Let ev'ry heart prepare Him room
And heav'n and nature sing,
And heav'n and nature sing,
And heav'n, and heav'n and nature sing.

Hai dunia, gembiralah
dan sambut Rajamu!
Di hatimu terimalah!
Bersama bersyukur,
bersama bersyukur,
bersama-sama bersyukur!

II. KEBAKTIAN
1.      Votum dan salam
P:             kebaktian perayaan Natal Remaja Runggun ini dimulai di dalam nama Allah Bapa pencipta langit dan      bumi, di dalam nama Yesus Kristus yang telah lahir ke dunia ini untuk menebus dosa-dosa kita, dan di      dalam nama Roh Kudus yang memampukan kita berbagi kasih kepada semua orang. Damai sejahtera       dari Allah Bapa, dari Tuhan Yesus Kristus dan dari Roh Kudus adalah kiranya berserta kita sekalian,       Amin
J:              amin...amin....amin (dinyanyikan)

2.      Invocatio:  Dan inilah berita, yang telahkami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan  kepada                     kamu;  Allah   adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan                               (1 Yoh 1:5)

      3.  Lagu Pujian   “Hai Mari Berhimpun”
Mari kita semua bersukacita karna Allah yang sejati tlah turun kebumi menjadi manusia, mari kita datang menyembah dan memuji Dia. Mari kita bernyanyi “Hai mari Berhimpun”.

1.      Hai mari berhimpun dan bersuka ria  
          Hai mari semua ke Betlehem
          Lihat Yang Lahir, Raja Bala Surga

          Reff : Sembah dan puji Dia (3x) Tuhanmu

2.      Terang yang ilahi, Allah yang sejati
         Tlah turun menjadi manusia
          Allah sendiri dalam rupa insane….Reff


3.      Gembala dipanggil dari padang raya  
          menuju palunganNya yang rendah
          Kita pun turut bergegas ke sana…….Reff  

4.      Liturgi 1 :  Penciptaan
Prolog :     Semua isi bumi telah diciptakan Tuhan melalui firmannya. Langit menceritakan kemuliaan Tuhan, angkasa raya memberitahukan keagungan ciptaanNya. Malam bersahut-sahutan dengan siang, tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan, semua diciptakanNya dengan begitu indahnya. untuk itu marilah kita mendengarkan liturgi penciptaan yang telah Allah lakukan.

Liturgi 1:  Matahari Telah Terbit, Tanda Sebuah Kehidupan Yang Akan Dimulai. Setiap Hari Akan Membuahkan Hikmat. Sampai Malam Tiba, Matahari Akan Berganti Dengan Bulan, Maka hari akan berlalu, hikmat akan tinggal.
Liturgi 2:  Langit dan cakrawala saling berhias diri, semua menyatakan keindahan kepada bumi. Langit dalam kemegahannya mencoba membantu mempertahankan ke-eksisan bumi dengan menaungi dari panas  matahari.
Liturgi 3:   Hewan juga tidak ketinggalan. Hewan menghiasi alam raya dengan karyanya. Ia ada bukan sebagai pelengkap, namun ia ada sebagai salah satu kebutuhan bumi. Rantai kehidupan itu menjadi lengkap dan menyambung kembali menciptakan sebuah lingkaran yang tidak dapat dipisahkan.
Liturgi 4:  Sungguh indah, damai dan tentram menyelimuti bumi, sehingga kedinginan kasih tidakpernah tercipta. Semua menjadi hidup di dalam kehangatan Allah.
Liturgi 5:  Darat tempat berpijak, agar manusia, pohon dan hewan memiliki tempat untuk meletakkan kepalanya. Tidak  ada yang kurang, semua menjadi baik. Tanah menjadi saksi setiap peristiwa yang terjadi di bumi.
Liturgi 6:   Laut yang biru rumah sang ikan bertakhta menjadi hidup yang dipagari oleh darat dan tanah. Ikan akan menari ditengah gemerinciknya air bening. Ribuan pulau-pulau menjembatani antara darat dengan darat.  Sungguh Allah yang menciptakan semuanya.
 Litugi 7:   Ya Tuhan Allah, turunkanlah cahaya terang surgawi itu kepada kami, karena kami berjalan didalam  kegelapan dunia, tidak ada yang dapat menutun kami  kepada Tuhan selain Tuhan sendiri. Dari jurang maut  didalam kegelapan dunia ini kami memanggil Engkau dan ingin turut serta memuji nama Tuhan.
              
5.   Bernyanyi :  MULA PERTAMA ALLAH JADIKAN
Bumi langit dan laut
Surya dan bintang yang memb`ri
  terang
Sempurna dan senang
Segala mahluk penghuni dunia
Tercipta oleh tanganNya
Dan manusia dib`ri kuasa terhadap segalanya

Tapi semuanya itu hilang
Damai dinodai oleh p`rang
Manusia yang
dib`ri budi dan akal,
Berbuat dosa ciptakan p`rang

Dunia semula sempurna
Sedang ternoda dosa manusia
Dan Yesus kembali datang menyelamatkan
Kembali bawa bahagia

6.      Liturgi II Liturgi Kejatuhan Manusia Dalam Dosa
Prolog :  Hidup yang baik tidak mampu memuaskan hati manusia. Merasa kurang, itulah isi keinginnan manusia. Keinginan    daging lebih ditinggikan, lebih memilih keinginan daging dari pada memuliakan nama   Tuhan. Apakah yang terjadi    ketika manusia hidup di dalam dosa? Mari kita mendengarkan liturgi Kejatuhan Manusia Dalam Dosa.
Liurgi 1:  Setiap hari kita melihat kemajuan yang akan terjadi. Tekhnologi semakin canggih, hampir semua keinginan terpenuhi. Namun apa dampak yang dihasilkan? Lihatlah setiap manusia mementingkan dirinya sendiri. Tidak  ada yang perduli lagi terhadap Tuhan dan dengan sesamanya.
Liurgi 2:   Kekuasaan yang melanda hati manusia telah menciptakan sifat egoisme. Manusia lain yang tidak berkuasa kembali menjadi budak. Yang kuat semakin kuat, yang lemah semakin lemah.
 Liurgi 3:  Kaya semakin kaya, miskin semakin miskin. Kebaikan di upayakan oleh pemerintahnya, dianggap sebagai dongeng belaka. Perbuatan baik diukur dengan uang. Manusia hidup ditengah-tengah perhambaan akan uang.
Liurgi 4:   Hukum tidak dihargai, semua menganggap sebuah kebaikan. Menghalalkan segala cara adalah salah satu jalan  pintas. Budaya “semau gue” semakin hidup. Teguran dan sapaan tidak lagi terngiang. Semua telah pudar.
 Liurgi 5:   Kapan semua ini akan berakhir? Kerakusan manusia menciptakan bencana alam yang tidak dapat lagi  dibendung. Pagar alam menjadi rusak dan bercacat. Hutan tidak lagi mampu bernyanyi. Laut tidak mampu lagi berkilauan. Udara tidak lagi bersih, air telah tercemar. Semua menjadi rusak.
7.      Bernyanyi :  Manusia enggo erdosa
Manusia enggo erdosa , meluat mekelesa
Pusuh labo lit damena, disirang ras Dibata
Begikenlah pendilona, ikutkenlah kataNa
Geluh pelimbaruiNa, Rembak  kita ras Ia

Megati meganjang ukur , nogan nimbak kataNa
Piah dungna latih rukur, disirang ras Dibata
Begikenlah Pendilona, Malang erlajar baNa
Di mberat pe bas geluhta, menahang dir as Ia

Di kita la mediate, man teman ras jabunta
Ija pe la malem ate, disirang ras Dibata
Begikenlah pendiloNa, usih perbahanenMa
Sampati turang senina, dame senangbukurta.

8.        Liturgi Ragam Profesi
Prolog :           Begitu banyak profesi didunia ini, setiap profesi yang mereka lakukan merkea selalu merasa profesi mereka yang palin benar dan paling hebat. Mari kita mendengarkan liturgi ragam profesi.
Petani:             Saya seorang petani yang baik dan jujur, sya tidak pernah korupsi dimana-mana, tanpa saya! Kalian   semua tak akan pernah bias makan nasi, sayur-sayuran dan buah. Jadi akulah yang benar dalam hidup. (perlengkapan: cangkul/sabit, topic aping)

Pedagang:     wah…wah…, tenanglah  kamu semua ….! Ikan beras, sayur, buah, semuanya dibawa ke-pasar oleh kami para pedagang.  Jadi jangan satupun dari kamu semua yang menganggap dirinya yang paling  benar dan berjasa. Coba bayangkan… mau jadi apa semua hasil bumi tanpa kami para pedagang ha.. ha.. (perlengkapan: timbangan dan keranjang)

Penjual  Minyak:   Eh..eh…, saudaraku , kalu tidak ada minyak…, entah minyak apapun itu… mana mungkin kalian  semua bias berpergian kemana-mana. Kamu semua tidak akan dapat menyelesaikan tugasnya tanpa minyak… Jadi akulah yang paling benar… (sambil berseru): minyak…, minyak…, kompor akan  menyalah dengan minyak…, motor, kapalpun akan hidup bila ada minyak…, minyak…, minyak…,                          (perlenkapan: corong jiregen)

Pengusaha :     (sambil bertelpon): iya..iya Pak, sudah selesai rancangannya… tendernya nanti sehabis tahun baru.. Ok.. sampai ketemu.. Lihat..!! Aku selalu mengerjakan segala proyek pembangunan,, didesa, dikota, untuk kamu semua… Karena aku, ada sekolah, rumahsakit, jalan, dsb. Jadi semua terlaksana gara- gara ide, gagasanku dan perkerjaanku.. jelaskan!! (perlengkapan: Hp dan tas)

Guru:                  Kamu bisa mahir menulis, membaca, berhitung, karna siapa? Karena pegusha, karna petani, karna parminyak? Karena siapa, kalau bukan karena aku? Kamu tahu siapa aku? Aku guru, jadi jangan banyak  omonganlah…Guru dulu baru yang lain.. dan gurulah yang paling benar. (perlengkapan: pakaian seragam guru dan kaca mata)


Polisi:                 Lihat aku, lihat seragamku, lihat diriku… gagahkan? Itulah aku…! Polisi Republik Indonesia karna kesatuanku, ditugaskan diseluruh Wilayah Kesatuan Negara ini, sekarang aku ada di Kecamatan ini. Tugasku : menjadi pengayom masyarakat, mengangka dan membereskan segala tindakan criminal, melaksanakan segalah sesuatu berdaskan Undang-undang Hukum Pidana dan Perdata di Republik ini. Pokoknya … idih capek deh!!! Jadi, akulah yang paling bejasa… Paham!! (perlengkapan : Pakian Polisi)

Tentara:           wah…, perasaan  lo polisi! Loreng, garang, berani, tangkas, cepat, itulah aku! Menjaga kedaulatan    Negara ini, dari serangan dalam negeri sendiri maupun luar negeri. Siap bertempur digaris yang   paling depan demi keutuhan negeri ini. Kemana? Kemana saja kami siap Tentara Negara Republik  Indonesia! Siap! Maju! Jalan! (perlengkapan: pakaian tentara)

Hakim:            (sambil mengetuk palu..tok..tok..tok), cukup, cukup, terlalu banyak omongan kamu semua… Siapa yang menghakimi? Siapa yang memberikan hukuman? Itulah saya, sya seorang hakim! Setiap perkara baik atau ringan maupun berat harus melalui pengadilan, mengerti! Jadi saya yang paling benar! (perlenkapan: pakaian hakim)


Dokter:            Hakim, tentara, guru, polisi, petani, dan semuanya… kalu sudah sakit.. dibawa kemana coba? Ke Dokter?  Selain itu, kalau ada penyuluhan kesehatan dikecamatan ini, oleh siapa coba?  Jelaslah Dokter? Nah, itu  berarti kalau tidak ada dokter, maka sakit penyakit akan terus merambat. Jadi sadarlah coi… dokter yang    palinbg betul…( perlengkapan; pakain dokter)

Pak Kades:      Kamu tinggal dimana? Apa nama desamu? Uda ada KTP-mu?  Pokoknya segala urusan warga Negara dan  pendduduk setempat harus melalui Pak Kades, termasuk tentang pembangunan di suatu desa hanya saya;  Pak Kades yang megetahuinya… jadi akulah yang paling benar.. Karena itulah aku dipilih semua warga desa sebagai pemerintahan desa ( perlengkapan: Pakaian Kades)

Pak Camat:         Memang betul tapi bila tidak ada ekomendasiku , gagalnya pekerjaan Pak Kades, termasuk penempatan para guru, tentara, polisi, dokter,. Kalau mau bekerja di luar negrei harus terlebih dahulu melapor kepadaku , kalau seandainya tidak ada amat, tidak jalannya pemerintahan di segala tempat, benarkan…? Jadi akulah yang paling berjasa..!! Pak Camat (perlengkapan: Pakaian Camat)

Pendeta:          Saudara/I ku sekalian, memang benar setiap orang dengan segala apa yang dilakukannya adalah sangat berjasa buat kehidupan orang lain, buat kemajuan dan perkembangan masyarakat di suatu lokasi di Indonesia ini, tetapi ingatlah, bahwa semua itu adalah anugerah dari Tuhan. Tidak satupun yang dapat kita banggakan berdasarkan kemampuan kita masing-masing, tidak stupun yang dapat kita lakukan  karena kekutan yang kita miliki .. sekali-kali jangan… jangan pernah berpikiran dan berprinsip demikian. Karena Tuhan sangat benci dengan kesombongan-kesombongan yang demikian, nukankah Yesus berkata: “ Kamu adalah Garam dan Terang dunia, ”. Jadi  lakukanlah itu semua dengan segenap doa dan hatimu, supaya semua berkenan bagi Allah dan senantiasa mencurahkan berkatNya kepada kita… Ok!! (perlengkapan: white Color dressed)

9.      Bernyanyi K.J. NO. 99: 1-2 “Gita Sorga Bergema”
Gita sorga bergema, lahir Raja mulia
Damai dan sejahtera, turun dalam dunia
Bangsa-bangsa bangkitlah, dan bersoraklah serta
Permaklumkan kabar baik, lahir Kristus trang ajaib
Gita sorga bergema, lahir Raja mulia
                  Yang di sorga disembah, Kristus Raja yang baka
                  Lahir dalam dunia, dan Maria bunda-Nya
Dalam daging dikenal, Firman Allah yang kekal
Dalam Anak yang kecil, nyatalah Imanuel
Gita Sorga bergema, lahir Raja mulia

10.  VG/Koor/Puisi/liturgi

11.  Liturgi III   Kelahiran Tuhan Ysus Kristus
Prolog : Tuhan Allah senantiasa tetap memperhatikan umat manusia dalam menjalani kehidupannya. Banyak penderitaan - penderitaan yang dialami manusia karena jatuh kedalam dosa., bahkan bila manusia tetap   hidup di dalam dosa maka manusia  tidak akan pernah beroleh keselamatan. Melihat penderitaan dan kesengsaran yang dialami manusia, Tuhan Allah memberikan Kasih karuniaNya  yang dinamainya Imanuel malaui kelahiran AnakNya Yesus Kristus untuk menyelamatkanmanusia dari kuasa dosa. Ia  lahir kedunia ini dengan penuh kasih sayang, Ia lahir dikandang domba dengan kain palugan. Mari kita denarkan  liturgi  kelahiran.
Litugi 1:          Lukas 2: 1-2
Litugi 2:          Lukas 2: 3-5
Liturgi 3:         Lukas 2: 6-7
Litugi 4:          Lukas 2: 8-9
Liturgi 5:         Lukas 2: 10-12
Litugi 6:          Lukas 2: 13-14
Litugi 7:          Lukas 2: 15
Liturgi 8:         Lukas 2: 20
            Liturgy 9     Kisah Rasul  13:38
            Liturgi 10     Roma 6:23

12.  Bernyanyi : “Dari Pulau dan Benua”
Dari pulau dan benua, Terdengar selalu trus
Lagu Pujian Semua, Bagi nama Penebus
Glo…o…o…o… ria, Muliakan Tuhan 2x
            Tinggi tinggi dalam surga, tentra Tuhan yang kudus
            Tak lelah menyanyi juga, bagi nama Penebus
            Glo...o...o...o...ria, muliakan Tuhan 2x


13.  Liturgi bebagai Bahasa  NATS ALKITAB (YOHANES 3:16)   
Semua bangsa bangsa dan suku bangsa menyambut gembira kelahiran Tuhan Yesus Kristus, dengan penuh suka cita diungkapkan dalam liturgy berbagai bahasa ini .

Bahasa Karo:
                        Sabap bege pengkelengi Dibata doni enda maka iberekenna anakna si tonggal, gelah ola bene ise pe  si tek man baNa, tapi gelah dat kegeluhen si tuhu-tuhu si la erkeri kerin

 Bahasa Simalungun:
                        Ai sonon do parholong in atei ni Naibata bani dunia on, pala do anak ni sisada-sada ai iberehon ase  ulang magou sagala na porsaya Bani.


Bahasa Batak Toba:
                        Ai songon on do holong ni rohani Debata diportibion, pola do anak na nasasada I dilehon, asa unang   mago ganup akka na porsea di Ibana, asa hangoluan nasaleleng-leleng na di Ibana.

Bahasa Aceh:
                        Sabab po teu Allah lumpah that geugaseh keu manusia lam donya nyoe, nyang kheueh gobnyan  geubri aneuek gobnyan nyang tunggai, mangat tieb-tieb ereueng nyang meuiman ubak gobnyan bana binasa, teuma meuteume, udeb seujati dan keukai.

 Bahasa Angkola:
                        Angke songon I ma holong ni Debata di portibion jabat dilehon Ia anak na sasada I anso sude halak na porsaya tu sia nada mago, tapi maruli di ngolu na manongtong.


Bahasa Nias:
                        Si mano sa wa’omasi lawangi nosi guli dana, no ibe’e nononia andro, si ha sambua, ena’o lo tekkiko dozi samati chonia, ena’o so chora wa’auri si lo aetu.


Bahasa Palembang:
                        Kerno besak nian kasih-Nyo pado dunio, sehinggo siapo bae yang percayo pado-Nyo indak binaso, tapi idup sepanjangan.

Bahasa Sunda:
                        Karana kacida mikaasihna Allah ka alam dunya, nepi ka masihkeun putra tunggal-Na, supaya sakur  anu percaya ka Anjeunna ulah binasa, tapi meunang hirup langgeng.

 Bahasa Jawa:
                        Awitdene gusti Allah anggone ngasihi marang jagad iku nganti masrahake kang putra ontang- anting, supaya saben wong kang pracaya marang panjenengane aja nganti nemu karusakan, nanging nduwenana urip langgeng.


Bahasa Minangkabau:
                        Karano baitu gadang kasiah Allah pado dunia-ko, sahinggo Tuhan Allah mangaruniakan anaknya nan tungga itu, supayo satiok urang nan picayo kapadoNyo indak binaso, malainkan baroleh iduik nan kaka.


Bahasa China:
                        Santi ai sejeen sen cek tang, tek tuksen sesakaki, tah menciato ik ciek senta tek puk cek misk wang huan tek ijou san.


Bahasa Jerman:
                        Denn also hat gott die welt geliebt, da er seinen eingebornen sohn gab, auf da alle, die an ihn  glauben, night verloren werden, sondern das ewige leben haben.

Bahasa Inggris:
                        For  God so loved the world that he gave his one and only son that who ever belives in him shall not  perish bat have eternal life.

Bahasa Indonesia:    

                        Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga ia mengarunia kan Anak nya yang tunggal,supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.  

14.  Penyalaan Lilin Natal (Jemaat berdiri)
(Pengkhotbah, Koordinator Guru KAKR, BP. Runggun, KAKR Runggun, mewakili undangan, Moria, Mamre, Saitun, Permata )

P: kita nyalakan lilin Natal, pertanda terang Kristus menerangi hati kita. Jadilah kita seperti lilin-      lilin kecil yang dapat menerangi sekitar kita dengan perbuatan baik kita.

                  Bernyanyi: Malam Kudus
1.   Malam Kudus, sunyi senyap, dunia terlelap.
Hanya dua berjaga terus,ayah bunda mesra dan kudus
Anak tidur tenang, Anak tidur  tenang
2.   MalamKudus, sunyi senyap,kabar baik menggegap
bala sorga menyanyikannya, kaum gembala menyaksikannya
lahir Raja Syalom, Lahir Raja Syalom
3.   malam Kudus, sunyi senyap, kurnia dan berkat
tercermin bagi kami terus, diWajahMu, ya Anak Kudus
      cinta kasih kekal, cinta kasih kekal
15.  Renungan Natal ( tawaran teks : Kolose 1 : 3-10,  Kolose 1:15-20, Roma 16:25-27,Ibrani 1:1-3;)
16.  Persembahan (100% untuk dana pensiunan GBKP)
Firman Tuhan sebagai dasar kita memberi persembahan: “persembahkanlah syukur sebagai korban kepada Allah”(Maz. 50: 14a)

Bernyanyi: “Si endeken nde-nden si meriah “
Si endeken  ‘nde-enden si meriah, man Tuhanta si enggo tubuh bas pelangkah
Sebab patut nge krina kita  nembah, ban babaNa terang , ngaruh ras petuah.
   Reff : Dage mari kita kerina ‘lah si pui gelar Dibata, 
              ula nai ukur erbera Tuhan Yesus me kap rajanta

Tuhan Yesus metunggung dat pujin, perban Ia singajari kita kin
Kek’lengena la erkri kerin, adi pakelah pedahNa she pagin…Reff

Gel gel nari suratken nabi-nabi, reh me skalak sinampati ku pertibi
Em pemere idur Dibata nari, enggo tubuh I Betlehem tengah berngi…Reff

Tuhan Yesus kuinget min Kam rusur, ‘lah babaiNdu pergeluhku ku sibujur
‘Di bage kiniteken la erkusur, enggo paguh gia lit rusur si ngugur….Reff
17.  Doa Persembahan dan Doa syafaat
18.  Tekad Natal               ( Jemaat berdiri)
L :       Saudara – saudara sekalian kita sudah mendengar dan melihat bgitu muliaya dan besar kasih Tuhan itu kepada kita di dalam   Tuhan Yesus Kristus dalamperayan Natal ini. Apakah yang menjadi tekad saudara saudara sekalian ?..
P :    Ya Tuhan jadikan kami  sebagai anak-anak Tuhan yang berprestasi dan      berpartisipasi dalam keluarga, Gereja, masyarakat dalam mensukseskan tahun       politik sebagai waga negara Indonesia untuk kemuliaan Tuhan
L: Marilah kita teguhkan tekad  kita padaTuhan dengan menyanyikan Kidung Jemaat  341:1-3
 KuasaMu Dan NamaMulah

1.
KuasaMu dan namaMulah hendak kami sebar dan kar’na itu,
ya Tuhan, kami takkan gentar. Bagaikan padi segenggam
mestilah mati dipendam, supaya tumbuh dan segar, di panas
surya mekar berbuahlah. Tuaian pun besar.

2. Teladan sudah Kauberi deni deritaMu dan melalui salibMu
Kaut’rima kuasaMu! Bagian kami tak lebih, seperti segenggam
Benih, melintas kubr yang gelap, agar kelak ‘kan menetap
BersamaMu di Firdaus gemerlap.

3. Bagaikan padi, Tuhan pun dikubur, dipendam, kembali bangkit
merebut umatMu terkeram. Ya Tuhan, kirim apalah penabur yang
t’lah menyerah hidupnya untuk kuasaMu, memberitakan namaMu,
ag
ar seg’ra buahnya milikMu.
19.  Doa Bapa Kami
20.  Doa Berkat:
L:       pulanglah dengan damai dan terimalah berkat Tuhan “Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau, Tuhan menyinari engkau dengan wajahNya dan memberi engkau kasih karunia, Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera” amin.
J: amin...amin...amin
III.  Varia Natal
Kata sambutan:
1. Panitia Natal
2.      Koordinator Guru KAKR
3.      BP. Runggun
4.      Mewakili undangan
5.      Mamre
6.      Moria
7.      Saitun
8.      Snack. ….dsb…



SELAMAT NATAL 25-26 DESEMBER 2017
DAN
TAHUN BARU JANUARI 2018

















SYALOM........salam dari kami semua GBKP Pamah kuala simei mei Delitua,... 













































Tidak ada komentar:

Posting Komentar